Apa itu Nasakh dan Mansukh?
Nasakh berarti penghapusan atau penggantian hukum dari ayat sebelumnya. Sedangkan mansukh adalah ayat yang hukumnya dihapus atau diganti.
Contohnya, pada awalnya umat Islam diperintahkan untuk menahan diri dari membalas kezaliman, kemudian datang ayat yang memperbolehkan membela diri.
Mengapa terjadi nasakh dalam Al-Qur’an?
-
Sebagai tahapan pendidikan umat
Al-Qur’an diturunkan selama 23 tahun secara bertahap. Umat Islam saat itu masih dalam proses pembinaan, sehingga hukum-hukum diturunkan sedikit demi sedikit agar bisa diterima dan dilaksanakan sesuai kemampuan mereka. -
Menyesuaikan kondisi sosial umat Islam
Saat di Mekkah, umat Islam lemah dan tertindas, sehingga banyak ayat yang berisi kesabaran. Setelah di Madinah, umat Islam memiliki kekuatan, maka hukum-hukum pun berubah menyesuaikan kondisi. -
Menunjukkan kasih sayang dan hikmah Allah
Nasakh adalah bentuk kasih sayang Allah karena Dia menurunkan hukum yang sesuai dengan situasi dan kesiapan umat manusia. Bukan karena ayat sebelumnya salah, melainkan karena ada yang lebih cocok di waktu berikutnya.
Apakah nasakh berarti Allah salah lalu mengganti firman-Nya?
Tidak. Nasakh bukan berarti ada kesalahan. Allah Maha Mengetahui dan Mahabijaksana. Ia menurunkan ayat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan umat-Nya. Sama seperti dokter yang mengganti obat, bukan karena salah, tapi karena kondisi pasien sudah berubah.
Dalil tentang nasakh dalam Al-Qur’an:
“Kami tidak menasakh suatu ayat atau menjadikannya dilupakan, melainkan Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.”
(QS. Al-Baqarah: 106)
Nasakh dan mansukh adalah bagian dari proses pendidikan dan bimbingan Allah terhadap umat Islam. Itu bukan kelemahan, tetapi justru bukti kesempurnaan Al-Qur’an dalam merespons perubahan zaman dan kondisi umat. Semua itu terjadi atas dasar hikmah, bukan kesalahan.
Posting Komentar untuk "Apa itu Nasakh dan Mansukh?"