DZIKIR MANAQIB PESANTREN AL-QODIRI DAHULU DAN SEKARANG

Saya mulai mondok di Pesantren Al-Qodiri sejak 2006. Setiap dzikir Manaqib Jum'at Manis di Pesantren Al-Qodiri, Kiai Muzakki selalu mengundang Kiai-Kiai besar dan terkenal. 
Misalnya, Gus Fikri Pondok Riadhus Sholihin, Gus Aab Ketua PCNU Jember, Kiai Asep Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, Kiai Mutawakkil Ketua PWNU Jawa Timur, dan masih banyak lagi yang diundang. 

Saat berangkat Manaqiban, selalu terbayang, siapa nanti yang diundang ya, bahkan suatu hari, aku sempat terbayang, andai Habib Syeh, Gus Baha', Gus Iqdam diundang saat Manaqib Pesantren Al-Qodiri. Betapa kerennya. Itu harapanku seorang yang kecil sebagai alumni pesantren Al-Qodiri. 

Namun kenyataan berbeda, sejak 2024 atau 2025, kalo tidak salah, sudah tidak mengundang lagi Kiai dari luar. Entah karena apa. Mungkin sudah saatnya Pesantren Al-Qodiri berdiri sendiri, bukan karena orang luar. Seolah andai mengundang orang luar atau Kiai dari luar, orang datang bukan karena Al-Qodiri, namun karena yang diundang tersebut. 

Entah apa maksudnya semua itu, aku sebagai santri selalu berfikir positif (husnudzan) tentang semua itu. Tentunya Para Keluarga Besar Al-Qodiri lebih tahu mana yang terbaik untuk perkembangan Dzikir Manaqib Pesantren Al-Qodiri yang didirikan oleh Imam Besar Manaqib Syeh Abdul Qodir Al-Jailani, KH ACHMAD MUZAKKI SYAH. 

Posting Komentar untuk "DZIKIR MANAQIB PESANTREN AL-QODIRI DAHULU DAN SEKARANG"