1. Ekstrimisme Agama
Ekstrimisme agama adalah sikap atau paham keagamaan yang berlebihan, kaku, dan melampaui batas kewajaran, sehingga cenderung memaksakan keyakinannya sendiri tanpa toleransi kepada orang lain.
Ekstrimisme biasanya menganggap hanya dirinya atau kelompoknya yang paling benar, dan yang berbeda dianggap salah bahkan musuh. Ekstrimisme dapat memicu tindakan kekerasan, teror, atau permusuhan atas nama agama.
Contoh:
-
Kelompok yang memaksakan penerapan hukum agama tertentu dengan cara kekerasan.
-
Orang yang menolak hidup berdampingan dengan umat beragama lain karena merasa agamanya harus mendominasi semua aspek.
2. Fanatisme Agama
Fanatisme agama adalah sikap terlalu berlebihan dalam mencintai atau membela agama atau kelompok keagamaannya, sampai tidak mau mendengar pendapat berbeda.
Fanatisme membuat seseorang tertutup, menolak kritik, dan sulit menerima perbedaan. Fanatisme bisa memicu konflik, walau tidak selalu sampai melakukan kekerasan seperti ekstrimisme.
Contoh:
-
Menganggap pendapat tokoh agamanya selalu benar meski bertentangan dengan akal sehat.
-
Menolak bergaul dengan orang berbeda agama karena dianggap “mengotori” keyakinan.
Kesimpulan
-
Ekstrimisme: Lebih berbahaya karena biasanya sampai pada tindakan memaksakan kehendak, bisa mengarah ke terorisme atau kekerasan.
-
Fanatisme: Berlebihan dalam mencintai/membela, sering kali hanya berupa sikap tertutup atau benci, meski kadang juga bisa mendukung ekstrimisme.
Posting Komentar untuk "Arti dari "Ekstrimisme dan Fanatisme Agama""