Kapan Hadits Mulai Ditulis?

Penulisan hadits secara resmi dan meluas baru dimulai sekitar 1 abad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, yaitu pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz (wafat 101 H / 720 M).

Berikut penjelasannya secara kronologis:

1. Masa Nabi Muhammad SAW (wafat 11 H / 632 M)

Pada masa Nabi, hadits belum ditulis secara sistematis. Hal ini karena:

  • Fokus utama penulisan saat itu adalah Al-Qur’an.

  • Nabi sempat melarang penulisan hadits, agar tidak bercampur dengan wahyu Al-Qur'an.

  • Hadits disampaikan secara lisan dan dihafal oleh para sahabat.

2. Masa Khulafaur Rasyidin (11–40 H / 632–661 M)

Hadits masih dihafal dan disampaikan secara lisan, meski ada beberapa sahabat yang mulai menulis untuk pribadi, seperti:

  • Abu Hurairah

  • Abdullah bin Amr bin al-‘Ash (dengan catatan haditsnya yang terkenal, Ash-Shahifah ash-Shadiqah)

3. Masa Dinasti Umayyah – Khalifah Umar bin Abdul Aziz (memerintah 99–101 H / 717–720 M)

Inilah masa awal kodifikasi (penulisan resmi) hadits. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan:

“Tulis dan kumpulkan hadits Nabi agar tidak hilang seiring wafatnya para ulama.”

Ia memerintahkan ulama seperti Ibnu Syihab az-Zuhri untuk mulai mengumpulkan dan menuliskan hadits secara sistematis.

4. Abad ke-2 H dan ke-3 H: Masa Klasik Kodifikasi Hadits

Penulisan hadits berkembang pesat dan melahirkan kitab-kitab hadits terkenal, seperti:

  • Muwatha’ Imam Malik (wafat 179 H)

  • Musnad Imam Ahmad (wafat 241 H)

  • Shahih Bukhari (wafat 256 H)

  • Shahih Muslim (wafat 261 H)

  • Dan lain-lain

Kesimpulan:
Penulisan hadits secara resmi dimulai sekitar 1 abad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, yaitu pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dan berkembang pesat pada abad ke-2 dan ke-3 Hijriyah.

Posting Komentar untuk "Kapan Hadits Mulai Ditulis?"